Jumat, 02 November 2012

Abses



58.   Abses (Penimbunan Nanah)
59.   Abses Kepala dan Leher
60.   Abses Otot
61.   Abses Tangan

Abses (Penimbunan Nanah)


Abses adalah suatu penimbunan nanah, biasanya terjadi akibat suatu infeksi bakteri.

Jika bakteri menyusup ke dalam jaringan yang sehat, maka akan terjadi infeksi.
Sebagian sel mati dan hancur, meninggalkan rongga yang berisi jaringan dan sel-sel yang terinfeksi.
Sel-sel darah putih yang merupakan pertahanan tubuh dalam melawan infeksi, bergerak ke dalam rongga tersebut dan setelah menelan bakteri, sel darah putih akan mati.
Sel darah putih yang mati inilah yang membentuk nanah, yang mengisi rongga tersebut.

Akibat penimbunan nanah ini, maka jaringan di sekitarnya akan terdorong.
Jaringan pada akhirnya tumbuh di sekeliling abses dan menjadi dinding pembatas abses; hal ini merupakan mekanisme tubuh untuk mencegah penyebaran infeksi lebih lanjut.
Jika suatu abses pecah di dalam, maka infeksi bisa menyebar di dalam tubuh maupun dibawah permukaan kulit, tergantung kepada lokasi abses.

PENYEBAB

Suatu infeksi bakteri bisa menyebabkan abses melalui beberapa cara:
# bakteri masuk ke bawah kulit akibat luka yang berasal dari tusukan jarum yang tidak steril
# bakteri menyebar dari suatu infeksi di bagian tubuh yang lain
# bakteri yang dalam keadaan normal hidup di dalam tubuh manusia dan tidak menimbulkan gangguan, kadang bisa menyebabkan terbentuknya abses.

Peluang terbentuknya suatu abses akan meningkat jika:
# terdapat kotoran atau benda asing di daerah tempat terjadinya infeksi
# daerah yang terinfeksi mendapatkan aliran darah yang kurang
# terdapat gangguan sistem kekebalan.

Abses bisa terbentuk di seluruh bagian tubuh, termasuk paru-paru, mulut, rektum dan otot.
Abses sering ditemukan di dalam kulit atau tepat dibawah kulit, terutama jika timbul di wajah.

GEJALA

Gejala dari abses tergantung kepada lokasi dan pengaruhnya terhadap fungsi suatu organ atau saraf.
Gejalanya bisa berupa:
- nyeri
- nyeri tekan
- teraba hangat
- pembengkakan
- kemerahan
- demam.

Suatu abses yang terbentuk tepat dibawah kulit biasanya tampak sebagai suatu benjolan. Jika abses akan pecah, maka daerah pusat benjolan akan lebih putih karena kulit diatasnya menipis.
Suatu abses di dalam tubuh, sebelum menimbulkan gejala seringkali terlebih dahulu tumbuh menjadi lebih besar. Abses dalam lebih mungkin menyebarkan infeksi ke seluruh tubuh.

DIAGNOSA

Abses di kulit atau dibawah kulit sangat mudah dikenali, sedangkan abses dalam seringkali sulit ditemukan.
Pada penderita abses, biasanya pemeriksaan darah menunjukkan peningkatan jumlah sel darah putih.

Untuk menentukan ukuran dan lokasi abses dalam, bisa dilakukan pemeriksaan rontgen, USG, CT scan atau MRI.

PENGOBATAN

Suatu abses seringkali membaik tanpa pengobatan, abses pecah dengan sendirinya dan mengeluarkan isinya.
Kadang abses menghilang secara perlahan karena tubuh menghancurkan infeksi yang terjadi dan menyerap sisa-sisa infeksi. Abses tidak pecah dan bisa meninggalkan benjolan yang keras.

Untuk meringankan nyeri dan mempercepat penyembuhan, suatu abses bisa ditusuk dan dikeluarkan isinya.

Suatu abses tidak memiliki aliran darah, sehingga pemberian antibiotik biasanya sia-sia.
Antibiotik bisa diberikan setelah suatu abses mengering dan hal ini dilakukan untuk mencegah kekambuhan. Antibiotik juga diberikan jika abses menyebarkan infeksi ke bagian tubuh lainnya.


Abses Kepala dan Leher


Abses sering timbul di kepala dan leher, terutama di belakang tenggorokan dan di dalam kelenjar liur pipi (kelenjar parotis).
Abses juga bisa ditemukan di dalam otak.

Abses di belakang dan di samping tenggorokan (abses faringomaksiler) biasanya terjadi akibat infeksi tenggorokan (termasuk infeksi amandel atau adenoid).
Abses tenggorokan lebih sering ditemukan pada anak-anak.

Abses juga bisa terbentuk di dalam kelenjar getah bening yang terletak di samping tenggorokan (abses parafaringeal).
Abses ini biasanya berasal dari infeksi di sekitarnya (misalnya abses gigi atau infeksi kelenjar liur). Penderita merasakan demam dan nyeri tenggorokan, mengalami kesulitan dalam membuka mulutnya.
Penyebaran infeksi bisa menyebabkan pembengkakan leher.
Jika abses menyebabkan kerusakan pada arteri karotis di leher, maka bisa terjadi pembekuan darah atau perdarahan hebat.

Abses juga bisa terjadi di saluran keluar dari salah satu kelenjar parotis.
Abses ini terjadi akibat penyebaran infeksi dari mulut dan sering ditemukan pada usia lanjut atau penderita penyakit menahun yang mengalami kekeringan di mulutnya akibat rendahnya asupan cairan atau akibat obat-obatan tertentu (misalnya antihistamin).
Penderita merasakan nyeri, demam dan menggigil, disertai pembengkakan leher.
 

Abses Otot


Kadang suatu abses terbentuk di dalam otot.
Abses ini terjadi akibat penyebaran bakteri dari infeksi tulang atau jaringan lainnya di dekatnya atau akibat penyebaran melalui aliran darah dari infeksi di bagian tubuh yang jauh.

Piomiositis merupakan suatu penyakit dimana otot terinfeksi oleh bakteri penghasil nanah yang seringkali menyebabkan terbentuknya abses.
Piomiositis lebih sering ditemukan di daerah tropis dan pada orang-orang yang mengalami gangguan sistem kekebalan.
Yang paling sering terkena adalah otot paha, bokong dan lengan atas serta otot di sekeliling bahu.
Gejalanya berupa nyeri kram yang diikuti oleh pembengkakan, demam ringan dan rasa tidak nyaman, terutama ketika otot yang terkena digerakkan.
 
 

Abses Tangan


Abses pada tangan agak sering terjadi dan biasanya merupakan akibat dari cedera.
Suatu abses pada bantalan ringan di ujung jari tangan hampir selalu disebabkan oleh cedera ringan, seperti tusukan jarum.

Diatas abses penderita merasakan nyeri hebat, teraba hangat dan kemerahan, seringkali disertai oleh pembengkakan kelenjar getah bening di dekatnya.
Infeksi pada tulang dibawah abses bisa menyebabkan nyeri yang lebih hebat.

Abses bisa terbentuk di sekitar tendon (urat daging) yang berjalan di dalam jari tangan.
Jenis abses ini terjadi akibat suatu cedera yang menembus salah satu lipatan jari pada telapak tangan.
Infeksi dan pernanahan terbentuk di sekitar tendon dan dengan segera menyebabkan kerusakan jaringan. Mekanisme gerakan yang halus dan ringan dari tendon mengalami gangguan, sehingga jari tangan hampir tidak dapat digerakkan.

Gejalanya berupa pembengkakan dan peradangan jari tangan, nyeri tekan diatas selubung tendo dan nyeri luar biasa ketika jari tangan digerakkan.
Sering ditemukan pembengkakan kelenjar getah bening di dekat abses dan demam.
 
 

6 komentar:

  1. Arikel yang bagus....
    mohon ijin copy di blog saya
    http://ufo-syariah.blogspot.com/2013/06/abses-pada-tangan.html

    BalasHapus
  2. Terimakasih atas informasi yang sudah disampaikan ini, sangat bermanfaat sekali obatpenyakitginjal

    BalasHapus
  3. Hati-hati, abses juga bisa tumbuh pada anus. Simak cara penanganannya ==> obat abses anus

    BalasHapus
  4. Kalau abses di wajah dan paha bagaimana ?

    BalasHapus
  5. Kalau abses di wajah dan paha bagaimana ?

    BalasHapus
  6. Nice info, Sangat bermanfaat. Bagi anda yang memiliki masalah penyakit kelamin, anda bisa mengunjungi klinik Apollo untuk melakukan pemeriksaan. Klinik Apollo merupakan penyedia layanan kesehatan berbasis klinik yang menangani masalah penyakit kulit dan kelamin yang terletak di daerah Jakarta pusat. bekerja sama dengan berbagai rumah sakit serta klinik Internasional, juga ditunjang peralatan medis canggih serta dokter ahli spesialis yang sudah berpengalaman dibidangnya, anda bisa mengunjungi klinik apollo untuk melakukan pemeriksaan dan mendapatkan penanganan segera.

    Jika Anda memiliki pertanyaan seputar penyakit kelamin yang anda rasakan, jangan ragu untuk bertanya pada kami karena isi konsultasi aman terjaga, privasi pasien terlindugi, dan anda bisa tenang berkonsultasi langsung dengan kami. Anda dapat menghubungi hotline di (021)-62303060 untuk berbicara dengan ahli Klinik Apollo, atau klik website bawah ini untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis klinik Apollo.

    Wartadokter
    klinikkesehatan
    kesehatankelamin

    BalasHapus